Ambruk Masjid Jakarta Islamic Center Dilalap Api! Begini Sudut Pandang Arsitektur Islam dalam Perancangannya


Tangkapan layar Jakarta Islamic Centre sebelum terbakar-islamicjic-instagram

JURNALIS INDONESIA - Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC) terbakar hebat pada Rabu, (29/20/2022) sore. Masjid dengan kubah tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara itu ambruk tak berbentuk.

Juru bicara JIC, Paimun Karim mengatakan kebakaran terjadi usai salat Ashar sekitar pukul 15.15 WIB dan api pertama kali muncul di sisi barat kubah masjid JIC.

Bagian lain dari badan utama kubah masjid cepat terbakar akibat angin kencang yang bertiup saat kejadian.

"Penyebab kebakaran diduga dari aktivitas pekerjaan perbaikan kubah. Sebab per tanggal 26 Agustus 2022, Masjid Raya JIC sedang dalam masa renovasi yang dikerjakan oleh PT. Dwi Agung Sentosa Pratama yang ditunjuk oleh PT. Mitra Sindo Makmur," tambahnya.

(BACA JUGA:Dicatat! Inilah 5 Kewajiban yang Harus Kita Lakukan Kepada Sesama Muslim)

Paimun mengatakan, ada delapam mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dari unit pemadam Jakarta Utara. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan beberapa dokumen dan perangkat computer dari pengelola Masjid Raya JIC dan lembaga-lembaga agama Islam lainnya juga berhasil diamankan dan dipindahkan ke Perpustakaan di Gedung Sosial Budaya.

Masjid yang diresmikan pada 4 Maret 2022 ini merupakan masjid dengan bentang kubah Masjid yang diklaim bentangan kubahnya tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara.

Uniknya lagi, desain dari setiap sudut masjid ini memiliki sudut pandang arsitektur Islam dalam perancangannya, sang arsitek memadukan elemen-elemen arsitektur Islam pada bangunan masjid.

(BACA JUGA:Amalan Doa Nabi Nuh sebagai Ikhtiar Terhindar dari Bencana Banjir dan Tanah Longsor )

Masjid Jakarta Islamic Center memiliki desain bentuk dan tatanan ruang yang memunculkan persepsi tersendiri dalam konsep Islam. Simak lengkapanya berikut ini:

1. Plaza shalat

Berupa pelataran halaman utama masjid, letaknya lebih tinggi dari jalan masuk. Plaza digunakan sebagai  perluasan dari ruang shalat ketika terjadi luapan jamaah.

Pengadaan plaza shalat selain sebagai wadah untuk menampung luapan jamaah, juga sebagai area berkumpulnya  jamaah dengan kegiatan yang beragam.

Hal ini merupakan salah satu pengamalan dari nilai hablumminannas bahwa ukhuwah merupakan hal penting yang menjadi pondasi dalam membangun peradaban umat.

(BACA JUGA:Mengenal Keturunan Suci Rosulullah dan Khadijah R.A, Begitu Mulia! Mulai dari Qasim hingga Fatimah)


menara masji jakarta islamic center --Jurnal Seminar Nasional Cendikiawan

2. Menara Masjid

Perlambangan angka pada masjid Jakarta Islamic Center, seperti tinggi Menara masjid 114 meter yang melambangkan jumlah surat dalam Al-Qur’an dan bentangan ruang utama 66 x 66 meter menyiratkan jumlah ayat dalam Al-Qur’an.

Penggunaan numerologi menunjukkan bahwa masjid Jakarta Islamic Center berusaha menyampaikan makna tersirat yang bersumber dari Al-Qur'an.

Dengan ruang tanpa tiang memberikan kesan lapang, sang arsitek terinspirasi hadits nabi agar jamaah shalat hendaknya merapatkan shaf dan lurus.

3. Konsep bentuk


badan masjid jakarta islamic center --Jurnal Seminar Nasional Cendikiawan

(BACA JUGA:Fenomena Laut Mediterania dan Laut Atlantik yang Tidak Bisa Menyatu, Bukti Kebenaran Al Quran dalam Sains)

4. Badan bangunan

Pengolahan fasad pada masjid Jakarta Islamic Center menggunakan pola ragam hias geometri sebagai hiasan, hal  ini karena dalam Islam pengadaan unsur makhluk hidup sebagai hiasan merupakan hal yang dilarang, seperti  dalam hadist berikut:

"Sesungguhnya rumah yang di dalamnya terdapat gambar/lukisan  (bernyawa)  tidak  akan  di  masuki  oleh  para  malaikat." (HR  Bukhari  & Muslim).

Oleh karena itu, penggunaaan pola ragam geometri pada masjid selain memiliki nilai estetika yang tinggi juga mengacu kepada ajaran Islam yang sahih.

(BACA JUGA:Baca Agar Tidak Stres! Ini Lafal Doa untuk Menjaga Kesehatan Mental yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW)

Kepala bangunan

- Bagian leher/ transisi

Kubah sebagai elemmen puncak yang tidak diletakkan langsung pada badan bangunan, tapi pada bagian lebar bangunan.

Hal ini agar proporsi dan skala masjid menjadi monumental, bentuk bagian leher ini merupakan gabungan dari bentuk limas dan kubus yang pada bagian tertentunya dipasang bukaan, bukan transparan kaca patri.

- Bagian kubah

Secara visual, kubah masjid Jakarta Islamic center merupakan klimaks bangunan masjid, bidang kubah dimodifikasi sedemikian rupa dengan diberi bukaan dengan kaca patri untuk menambah nilai estetis baik interior maupun eksterior masjid.

(BACA JUGA:Ijazah Amalan Doa dari Rasullah agar Terbebas Jeratan Hutang, Cukup Baca dan Hafalkan 2 Ayat Qur'an Berikut)

4. Ruang dalam

- Interior

Pada lantai atas, suasana interior dibagi dua zona, dibawah mezanin dan ruang besar berkubah.   

Di ruang bawah mezanin dirancang agar memberikan efek psikologis menekan Hal ini dapat mempengaruhi keleluasaan dan konsentrasi, sehingga tujuan shalat khusyuk dapat tercapai.

Sedangkan pada ruang berkubah terjadi pengaruh psikologis yang menimbulkan perasaan kecil, karena manusia berada di ruang dengan skala monumental.

Hal ini diharapkan menimbulkan rasa selalu rendah hati manusia terhadap Allah SWT.

(BACA JUGA:Viral Kasus KDRT Lesti Kejora dan Rizky Billar, Berikut Kriteria Suami Idaman Anjuran Ustadz Adi Hidayat)

- Mihrab dan mimbar

Terdiri dari dua lantai, lantai atas difungsikan sebagai mimbar untuk khotib dan lantai bawah sebagai tempat imam memimpin ibadah shalat.

Mihrab sendiri sejatinya berfungsi sebagai orientasi arah kiblat pada masjid, untuk menunjukkan arah kiblat kepada jamaah.

Mihrab juga bisa membantu menghemat tempat satu baris jamaah, karnajika imam shalat di dalam mihrab, barisan jamaah dimulai dari belakang tubuhnya.

(BACA JUGA:Kisah Teladan Nabi Muhammad dan Pengemis Buta yang Suka Mencaci, Bukti Kesabaran Manusia Pilihan)

- Struktur atap


atap masjid jakarta islamic center--Jurnal Seminar Nasional Cendikiawan

Dasar pemikiran perancangan masjid ini adalah shaf yang lurus rapat dan tidak terputus. Untuk merealisasikan hal tersebut ruang shalat utama dibuat bebas kolom.

Hal ini karena masjid Jakarta Islamic Center menggunakan struktur bentang lebar yang memungkinkan tidak adanya kolom yang memutus shaf jamaah. 

Bentangan ruang utamanya selebar 66 meter tanpa tiang penyangga. Penggunaan struktur yang menunjang salah  satu syarat kesempurnaan sholat yaitu shaf yang lurus dan tidak terputus.  

(BACA JUGA:Ini Amalan Doa agar Memiliki Rumah dan Selamat Dalam Perjalanan, Seperti yang Diajarkan Nabi Nuh AS)

Seperti hadist nabi yang berbunyi: "Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong," (HR.Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’iy)

Hal ini menandakan  bahwa dalam  perencanaannya  masjid  Jakarta Islamic  Center berpegang  pada sumber ajaran Islam yang sahih

Masjid Jakarta Islamic center pada pengolahan ruang, serta bentukan massanya merupakan rancangan yang bernilai tinggi terhadap nilai nilai agama islam.

Hal  ini  membuktikan  bahwa  dalam  perancangannya  masjid Jakarta Islamic Center memperhatikan aspek ajaran islam yang dapat dipadukan dengan arsitektur

Agar citra bangunan islam yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh  masyarakat, sehingga  kegiatan–kegiatan  yang  berhubungan  dengan Islam bisa ditampung dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

JI

`
Kategori : Oase
Sumber : berbagai sumber