5 Tips dan Cara Seimbangkan Hormon pada Wanita secara Alami
Ilustrasi hormon seimbang--freepik.com
JURNALIS INDONESIA- Sebagai komponen biokimia yang berperan penting untuk fungsi tubuh, keseimbangan hormon juga perlu untuk dijaga.
Wanita perlu memahami cara menyeimbangkan hormon untuk menjaga kesehatan reproduksi seperti mengatur siklus menstruasi, ovulasi melindungi sel telur.
Ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu fungsi normal dan berdampak pada kesehatan fisik, mental, dan/atau emosional wanita.
(BACA JUGA:4 Manfaat kandungan Ekstrak Bambu dalam Perawatan Kecantikan Kulit, Salah Satunya Bikin Glowing)
Gaya hidup sehat adalah kuncinya seseorang yang memiliki tubuh dan pikiran yang sehat. Gaya hidup dapat berdampak pada kesehatan individu melalui berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon.
Ketidakseimbangan hormon berkembang pada pria dan wanita. Namun, wanita lebih cenderung mengembangkan ketidakseimbangan hormon karena adanya sistem endokrin yang sedikit berbeda.
Gejala yang bisa terjadi dari ketidakseimbangan hormon adalah perubahan suasana hati, menstruasi tidak teratur, depresi dan kecemasan, rambut rontok, kurang tidur, masalah kulit seperti jerawat, dan mudah lelah.
(BACA JUGA:Peran Akupunktur untuk Atasi Masalah Infertilitas dan Tingkatkan Peluang Kehamilan)
Setelah mengetahui pentingnya menjaga kadar hormon pada wanita, mari kita pahami faktor-faktor yang harus kamu perhatikan saat mencoba mencapai keseimbangan. Berikut cara menyeimbangkan hormon secara alami yang dilansir daro Health Shots.
1. Diet berperan penting dalam keseimbangan hormonal
Pola makan yang tidak seimbang dan kekurangan gizi tidak akan berhasil. Makan makanan yang tepat dan seimbang membantu menjaga keseimbangan hormon. Makanan sehat harus mengandung protein, zat besi, dan vitamin, termasuk makronutrien seperti karbohidrat dan lemak, yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan. Wanita dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami ketidakseimbangan hormon. Diet yang tepat diperlukan untuk mempertahankan BMI yang sehat untuk menghindari komplikasi seperti disfungsi menstruasi dan anovulasi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
2. Berolahraga agar tetap bugar agar hormon tetap terkendali
Menjaga kesehatan yang baik bergantung pada pola makan yang tepat dan seimbang serta jumlah aktivitas fisik yang ideal. Berolahraga membantu dalam meningkatkan metabolisme tubuh, yang membuat pembakaran kalori lebih mudah dan membantu mengontrol berat badan, sehingga membantu menjaga keseimbangan hormon.
(BACA JUGA:5 Makanan untuk Bantu Obati Masalah Alergi, Kulit Gatal atau Eksim)
3. Kurangi tingkat stres
Stres melepaskan hormon yang disebut kortisol, yang memicu reaksi lari atau melawan tubuh dan dianggap normal. Kortisol dibutuhkan dalam jumlah yang lebih rendah oleh tubuh, tetapi ketika dilepaskan dalam jumlah yang lebih tinggi karena stres, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Ini lebih lanjut menyebabkan komplikasi seperti obesitas, dorongan seks yang lebih rendah, insomnia, dan kelelahan. Peningkatan hormon stres juga dapat menyebabkan risiko tekanan darah lebih tinggi.
4. Hindari kosmetik dengan kandungan kimia yang tinggi
Bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) dapat masuk ke dalam tubuh dan mudah diserap melalui kulit. EDC dikenal sebagai 'hormon meniru' yang bertindak sebagai hormon yang menolak fungsi sistem endokrin. EDC mempengaruhi kesuburan, memicu pubertas dini, serta menyebabkan kanker dan kelainan pada organ reproduksi. Meskipun kadar EDC yang rendah terdapat pada produk kosmetik, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga disarankan untuk menggunakan produk kosmetik bebas bahan kimia untuk kulit. EDC juga dapat hadir di udara, tanah, dan air yang menyebabkan disfungsi kelenjar hormon.
5. Mengelola Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah suatu kondisi di mana ovarium memproduksi androgen (hormon seks pria) dalam jumlah yang lebih besar yang hadir dalam jumlah yang lebih rendah pada wanita, menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Wanita dengan PCOS sering mengalami masalah dengan pembuahan dan dalam kasus kehamilan, kadar hormon harus dipantau dengan hati-hati.
(BACA JUGA:6 Toksin Berbahaya yang Ternyata Banyak Ditemui di Sekitar Kita, Hati-hati!)
Tingkat hormon juga berubah selama pubertas, kehamilan, menyusui, dan menopause, yang dapat menyebabkan kemandulan atau kesulitan pada kehamilan berikutnya.
JI